Pages

Banner 468 x 60px

 

Minggu, 19 November 2017

MISI Tutorial-4 TNQ (Tazkiyatun Nafsi Bil Qur an)

0 komentar
MISI Tutorial-4 TNQ (Tazkiyatun Nafsi Bil Qur an)

                                                 بسم الله الرحمن الرحيم

TNQ-J1 Pensucian Jiwa dengan Al Qur an (tgl.2 November 2017)
             Pelajaran-1. Ilmu Tauhid. :


Ayat kursi (QS2/255) adalah ayat yang paling agung didalam kitab  Al Qur an,sebab mengandung semua nama nama Allah yang indah dan sifat sifatnya yang maha tinggi.(MuslimI/556no.810)
Surat Al Ikhlas(QS.112/1- 4) adalah surat yang mempunyai nilai sebanding dengan sepertiga isi Al Qur an,(Tirmidi juz.4) karena mengandung tauhid dengan ketiga (3) macamnya
 yaitu:
             1.Tauhid Uluhiyah kalau dalam istilah tasawuf 
                 ialah  Dzatullah (Dzat dari Allah)
             2.Tauhid Rububiyah kalau dalam istilah tasawuf
                 ialah Af'alullah (perbuatan Allah)
             3.Tauhid Asma wa Sifat.kalau dalam istilah 
                 tasawuf ialah sifatullah( sifat  Allah)
Kalau ditinjau dari isi Al Qur an mempunyai 3 kreteria :
             1. Penjelasan mengenai Tauhid.
             2. Penjelasan mengenai kisah kisah.(cerita)
             3. Penjelasan mengenai hukum hukum.
Dan ketiga tiganya itu hanya bermanfa'at bagi orang mempunyai derajat mutaqiin (Orang yg taqwa)selain
 mereka tidak berguna (QS2/2 lihat MISI Tutorial-1.) 
Didalam tafsir ibnu katsir penjelasan QS2/255
 disebutkan sbb :

Abu Dzar ra. berkata : 
Aku datang kepada Nabi.Saw.ketika di masjid, maka aku mendekatinya,lalu
Nabi bertanya: Hai Abu Dzar apakah anda sudah shalat?  Jawabku : Belum.
Nabi bersabda :  Shalat lah !
Maka aku bangun untuk shalat,kemudian aku kembali untuk
duduk didekatnya.
Maka Nabi bersabda : Hai Abu Dzar berlindunglah kepada Allah dari bahaya syetan manusia dan jin.(QS.114)
Aku bertanya  : Apakah ada syetan manusia?
Jawab Nabi.Saw. : Ya.    
Aku bertanya : Ya Rosulullah  apakah Shalat itu?
Jawabnya : Khairu maudhu'man  sya'a aqalla waman 
                   sya'a ak tsara(sebaik baik perbuatan maka
                   siapa suka boleh memperbanyak,atau 
                   sederhana saja).
Aku bertanya : Ya Rasulullah apakah puasa itu? 
Jawabnya : Kwajiban yang akan dibalas dan disisi 
                   Allah ada tambahan.
Aku bertanya : Ya Rasulullah apakah sedekah?
Jawabnya      : Berlipat ganda.
Aku bertanya yang manakah yang lebih utama? 
Jawabnya : Sekuat tenaga dari orang yang kekurangan.
                    atau rahasia dari orang fakir.
Ya Rasulullah siapakah pertama nabi  as.?
Jawabnya : Adam. Ya Rasulullah apakah dia Nabi? 
Jawabnya : Dia Nabi yang langsung berkata-kata kepada
                    Allah. 
Ya Rasulullah berapakah bilangan Rasul?
Tiga ratus tiga,atau empat atau limabelas,banyak sekali.
Ya Rasulullah ayat apakah yang terbesar yang diturukan kepadamu?
Jawabnya : Ayatul Kursi.
                    (Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qayum,)
(HR.Ahmad ,An Nasa'i)

   Terjemahan Depag.RI.
  QS.2/255 Ayat kursi
 255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) 
         melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus
         meneru mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk 
         dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit 
         dan di  bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at 
         di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah
         mengetahui apa-apayang  di hadapan mereka dan 
         di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui 
         apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang 
         dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. 
         Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya,
         dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
    Terjemahan Depag.RIQS.2/1 s/d 4)Surat Al Ikhlas
001. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
002. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
        segala sesuatu.
003. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
004. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".

Didalam kitab Ikhya Ulumudin juz-4 karya ulama besar 
Imam Al Ghozali  Wafat- pada th.1115-m:mengatakan bahwa:
Tingkatan taqwa hanya bisa dicapai oleh seorang hamba   melalui iman yang  sempurna,sedangkan iman yang sempurna hanya bisa dicapai dengan melalui amal sholeh.
Amal sholeh ini disebut 'ibadah, bisa terjadi dengan dua(2) syarat :
 1.Tauhid nya hanya kepada Allah swt. biasanya disebut
     Akidah.(Primary Objective)
 2.Ilmu nya dari Allah swt.biasanya disebut syari'atul.hanifa
    (Knowledge)
Tanpa kedua syarat tersebut maka 'amal tersebut tidak  termasuk dalam katagori ibadah kepada Allah.

Dalam sebuah hadits Arbain no.1 (Imam Nawawi) : 
Setiap Amal tergantung niatnya.
Diterima atau tidaknya dan syah atau tidaknya suatu amal tergantung pada niatnya.
Demikian juga setiap hamba berhak mendapatkan balasan
sesuai dengan niyatnya dalam ber'amal.
Yang dimaksud dengan 'amal disini adalah semua yang berasal dari seorang hamba baik berupa perkataan,
perbuatan maupun keyakinan hati
Niat menurut ulama terbagi menjadi dua(2) hal :
1.Niat sebagai syarat diterimanya ibadah ialah istilah 
   dipakai para Ahli Tauhid (Ikhlas)
2.Niat sebagai syarat ibadah ialah istilah niat yang 
   dipakai para Ahli fikih (hukum syari'at)
Bagaimana beribadah dengan tujuan Dunia?
(syara/adat kebiasaan)
Pada dasarnya amal ibadah hanya diniatkan untuk meraih kenikmatan akhirat,namun terkadang dibolehkan ber'amal dengan niat tujuan dunia disamping tujuan akhirat,dengan 
syarat,apabila syari'at menyebutkan adanya pahala dunia
 bagi amalan tersebut.
Amal yang tidak tercampur niat untuk mendapatkan dunia, 
memiliki pahala yang lebih sempurna dibandingkan dengan 'amal yang disertai niat keinginan dunia

Bagaimana terjadinya niat ?
Apabila anda membaca  MISI 2016 mengenai QS1/ayat-1 maka akan bertemu dengan kalimat panca indera 5P 
( Penglihatan,Pendengaran,Perabaan,Perasaan,Penciuman)
Semua manusia diberikan nikmat 5P oleh Allah disesuaikan 
dengan keadaannya dan keperluannya,dan 5P tersebut 
berkomunikasi dengan hati (Qalbu) maka muncul pekerjaan hati yang disebut niat.(Ikhya Juz-4)
Semua perintah Allah melalui 5P karena, 5P terkandung didalam sifat Asma ul husna.
Contoh : QS2/ayat 21 &22
Dalam ayat 21 Allah memerintahkan kepada manusia untuk           beribadah,perintah itu adalah informasi yang berbentuk
kalimat activitas (jumlah fi'iliyah) yang mempunyai maksud 
harus dikerjakan.
Sedangkan dalam ayat 22 melarang manusia untuk menyekutukan Allah dengan sesuatu.
Dalam ayat 135  memberikan informasi ilmu dari Allah ialah agama ibrahim yang lurus.

021. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah 
        menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu,
        agar kamu bertakwa.

022. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan

           bagimu dan langit sebagai atap,  dan dia menurunkan 
          air (hujan) dari langit lalu dia menghasulkan dengan
        hujan itu segala buah buahan sebagai rezeqi untukmu
        karena  itu janganlah kamu mengadakan sekutu-
        sekutu bagi Allah,padahal kamu mengetahui.

135. Dan mereka berkata: 

        "Hendaklah kamu menjadi  penganut agama Yahudi
        atau Nasrani niscaya kamu mendapat petunjuk".
        Katakanlah: "Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama 
        Ibrahim yang lurus. 
        Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang 
        musyrik".

Jadi sudah jelas bahwa  Allah sebelum memberi perintah,terlebih dahulu memberikan informasi (tujuan) dari perintah tersebut yaitu Tauhid,setelah itu memberikan methode melaksanakan perintah tersebut (standard kerja) yaitu syari'atul hanifa,sedangkan
penggabungan dari kedua informasi tersebut menghasilkan activitas yang disebut  'amal sholeh,dari amal sholeh tersebut terbentuklah 
iman yang sempurna mempengaruhi karakterdari manusia menjadi 
mutaqiin atau disebut juga akhlaqul karimah (sifat yang mulia).
Sekarang yang menjadi pertanyaan ialah :
Mengapa  manusia sangat sukar mencapai Akhlaqul karimah?
Didalam tafsir ibnu.katsir Q2/ayat 30 dijelaskan sbb :
Ibnu Abbas / ibnu Mas'ud  dan beberapa sahabat  berpendapat  sbb:
Malaikat bertanya  : Ya Allah bagaimana  khalifah itu ?
Allah menjawab     : 
Akan berketurunan,yang merusak dibumi  dan saling hasut menghasut sehingga bunuh membunuh setengan dari setengahnya.
Dalam kalimat (inni a'lamu maa laa ta'lamuuna) bisa diartikan bahwa "sungguh aku telah mengetahui diantara malaikat ada makluk Iblis yang jiwanya tidak sama dengan malaikat meskipun 
kini berada diantara para malaikat.

Ibnu Abbas berkata :
Pertama yang tinggal dibumi adalah bangsa Jin,lalu mereka merusak dan menumpahkan darah,maka diutuslah Iblis untuk
 membunuh sebagian dari mereka,dan mengusir mereka tinggal 
di gunung gunung,pulau pulau serta di hutan hutan.
Kemudian Allah berfirman :
Aku akan menjadikan seorang khlifah dibumi. 
Sehingga ada pertanyaan dari malaikat
Apakah tidak mungkin akan timbul lagi perusuh yang merusak 
dan bunuh membunuh diantara mereka?
Abdullah bin Umar berkata :
Dahulu sebelum Adam berada dibumi,bumi sudah ditempati Jin kira kira dua ribu tahun sebelum Adam,dan terjadilah
 berbagai kerusuhan dan pembunuhan ,maka Allah mengutus tentara malaikatdibawah pimpinan Iblis sehingga 
menghalau mereka ke gunung gunung,ke pulau pulau dilaut,
kemudian Allah ber firman :
Aku akan menjadikan seorang khalifah dibumi.
Maka malikat bertanya : 
Apakahtidak mungkin ada pengacau dan pembunuhan? 
Jawab  Allah :
Aku lebih mengetahui,apa yang tidak engkau ketahui.



0 komentar:

Posting Komentar

 
MASJID AL-QOMAR © 2017